Saya dan "Bob Dylan"
Oleh Deddy Arsya
Saya memperhatikan jari-jarinya yang mungil memetik senar gitar. Saya memperhatikan matanya yang bundar berkaca-kaca ketika memandang siapa saja. Saya dibuatnya jatuh cinta secara tak sadar. Saya menyukai suaranya yang lembut ketika memainkan lagu-lagu balada, selalu balada, sekalipun saya mulai tak menyukai jenis musik seperti itu.
Saya pernah menawarkan kepadanya untuk sesekali memainkan jazz atau blues, atau country—seperti yang dimainkan Bob Dylan; meskipun sebenarnya saya tidak mengerti musik, tetapi saya suka Blowing in the Wind-nya Bob Dylan walau saya hanya bisa meraba-raba kandungan liriknya karena Inggris saya yang payah.
Aha, saya tetap tak mengerti musik. Saya hanya tahu, dan tak sepenuhnya mengerti, jari-jari mungil yang bergerak dan menari di atas senar-senar gitar itu menarik saya seperti pusaran air. Mata bundar yang selalu berkaca-kaca ketika memandang siapa saja itu membikin saya jatuh cinta. Dan suara lembut memainkan balada, selalu balada, tidak henti-henti terngiang di dasar telinga saya sampai hari ini, meskipun saya mulai tak suka balada.



Comments
Post a Comment