Puisi-puisi di Koran Kompas, 15 September 2013

Sekali Lagi Ratap Kapal Karam

Harimau di atas kapal kami
bergelung di tengah ombak bersabung
tak dibayangkannya pulau tersadai di tepi samudra
betapa jauhnya batas senjakala

Seekor tupai berekor pirang
melompat ke dalam lubang pada dinding kapal kami
dia membawa suara ngengat kelapa tumbang
gedebum jatuh mumbang

Pohon pisang jantan terapung-apung
telah lepas dari buah yang dijunjung tinggi
sendirian kini di lepas laut hampa diri

Berang-berang dari dasar lautan
menyumbul ke permukaan
kami terlonjak ketakutan
berlantun jatuh—bimbang,
ajalkah yang tengah datang?

Padahal dia bawa tarian ubur-ubur riang
dua pasang darwis bercinta dalam kecubungnya
lenguhnya sampai ke sini, kami mengira lenguh sapi
dari dalam kitab suci—oh itu lagi

Tak ada yang berani
bunuh diri di atas kapal ini
—toh yang satu ini
hanya persoalan kami
manusia lata ini

Jembatan Ambruk

Jembatan ambruk
di bawahnya sungai
kuning tembikar
ke sudut matamu
menjela sampai

Rombongan sepeda
di atasnya jungkir-balik
antara tertawa dan menangis
kau kata, “habislah dia
habis!”

Sungai berbusa
pahit paya
kaki bakau
ke tepi pipimu
menjulur sampai

Puncak hidup
antara berhiba
dan gembira
kau kata, “derita,
hempas-
hempaslah kami!

Jembatan ambruk
sisa perang panjang
ke dalam dirimu
runtuhnya sampai

Tini Menemui Ajal

Tini pulang
jam tiga petang
ketika pasar
sedang ramai
seperti bunyi
troli pada kapal
atau ban pecah
di pinggang pendakian

Dan sunyi tiba-tiba menyergap
tepat setelah ramai bersiderap

Rombongan kereta itu
yang lewat cepat di sampingnya
bagai lesat daun bawang
bergoyang hebat dalam angin
dalam cuaca yang jadi dingin
tiba-tiba terjun
ke lembah tak bersaga
habis mati kalian
dalam gamang
tak berkesudahan

Lalu langit jadi kedap
suaramu kini hanya
lirih terpantul
seperti Tuhan
yang bersiul-siul
dari jarak dekat

Tini pulang
kami menangis
entah girang: hore hore!
selamat berkabung
seluruh kampung

Rombongan kereta itu
pasar yang dilipat dan terkembang
terbayang bagai
perjalanan ke belakang

Lalu hari jadi terang

Comments

Tulisan yang paling ramai dibaca minggu ini