Kehilangan Maiza


Oleh Deddy Arsya

Maiza kini jadi manusia transnasional

kuncirnya bergerai-gerai ditampar angin dari Malaka
dia belajar bahasa Belanda kepada seorang doktor
yang hampir setahun ini kehilangan kacamata
bahasa Inggrisnya semakin baik dari hari ke hari
Universitas Andalas memberinya voucher
belanja kamus satu triliun kata ambigu

arsip sejarah di sini banyak sekali
dia minta dikirimkan mesin potokopi
aku makan bersama mahasiswa Vietnam di Singapura
mungkin tahun depan aku akan ke Cornell
apakabar Melayu yang tidur dalam cangkang kerang?
kabar baik Nguyen bermata pipih daun kacangpiring
aku punya stanza untukmu kiriman iparku
stanza yang menelan seluruh ilmu sosial
nun dari kota jauh dunia ketiga yang dibikin dari jaring laba-laba
Maiza mendapat beasiswa 10 juta sebulan
anaknya suka sekali memukul-mukul pintu sekarang
apa kau bisa lihat lampu mercusuar dari negeri kita, Mama?
teman pamanku bekerja sebagai buruh di pabrik kaos kaki di Batam
dia bisa melihatmu hanya dengan teropong sisa perang dunia kedua
sebentar lagi Natal tiba anaknya ingin kaos kaki
seperti yang dikenakan Santa, Mama

Comments

Tulisan yang paling ramai dibaca minggu ini