Neumann van Padang, Ahli Vulcanologi dari Padang

Neumann van Padang, Ahli Vulcanologi dari Padang

Oleh Deddy Arsya

History of Volcanology in the East Indies adalah buku tandon untuk melihat sejarah gunung api di Indonesia. Penulisnya adalah seorang Belanda kelahiran Padangpanjang.
Neumann van Padang, begitu namanya disebut, lahir pada 18 Apri 1894. Dia mempelajari Pemantauan Geologi di Delf dan Teknik Pertambangan di Berlin. Dari studinya itu, dia memperoleh gelar doktor pada 1924. Tak lama kemudian dia diangkat menjadi Asisten Profesor Hans Reck yang mengelola studi pulau-pulau vulkanik Santorini di Yunani.

Namun, pada Mei 1928, dia memutuskan kembali ke Hindia Belanda. Di tanah kelahirannya itu, pemerintah Hindia Belanda mengangkatnya sebagai Kepala Survei Vulcanologi. Selama bertugas, dia telah banyak melakukan penelitian vulconologi yang di antaranya kemudian dibukukan dalam buku ini.

Buku ini berisi hampir lengkap seluruh data gunung api di Hindia Belanda. Neumann van Padang, sebagaimana diulas dalam Scripta Geol No. 71 tahun 1983,mengelompokkan mereka ke dalam tiga bagian. Kelompok pertama terdiri dari informasi dari sumber-sumber kuno dan komunikasi insidental dalam catatan perjalanan dan sejenisnya, yang berasal dari abad ke-16, 17 dan 18. Kelompok kedua meliputi laporan ilmiah dari abad ke-19 dan bagian terakhir berkaitan dengan penelitian logis gunung berapi setelah 1900 sampai Indonesia merdeka.  Bagian terakhir ini tidak hanya berisi daftar gunung berapi yang membentang dari barat ke timur Indonesia tapi juga membahas beberapa topik khusus misalnya soal pemantauan, suhu di sekitar kawah, belerang di Indonesia, dan masalah kaldera.

Setiap bab dalam buku ini dimulai dengan beberapa catatan sejarah, termasuk rincian-biografi dari para ilmuwan yang melakukan penelitian vulcano. Dalam buku ini juga terdapat daftar gunung berapi aktif di Indonesia. Buku ini dianggap telah memberikan bibliografi lengkap dan berguna bagi pengkajian gunung api di Indonesia sampai hari ini.

Mengenai gunung api di daerah di mana Neumann lahir, Gunung Marapi di Sumatera Barat, dia mencatat bahwa pada 9 April 1930 terlihat lava pada rekahan di dasar kawah. Sebulan kemudian, Mei 1930 Marapi, meletus. Pada 19 Juni 1932, catat Neumann van Padang lagi, erupsi Marapi terjadi beberapa kali. Hampir 3 bulan kemudian, pada 2 September 1932, Marapi menyemburkan abu dan pasir yang kemudian disusul letusan yang lebih besar.

Comments